Ismawan Amir
Istanbul Ticaret University
Istanbul, Turki, AYI (8/2/2023) – Pagi tadi di layar televisi, Wakil Presiden Turikiye, Fuat Oktay merilis jumlah korban yang tewas terus bertambah menjadi 3.419. Sementara korban yang luka sekitar 20.534 orang. Konfrensi pers itu dilakukan 24 jam setelah gempa di Tukiye dan sebagian wilayah Suriah.
Gempa yang berkekuatan 7,8 itu terjadi senin subuh saat banyak orang masih tertidur. Video-video amatir yang tersebar di group Whatsaap dan linimas Turkiye menunjukkan bangunan yang runtuh, ambruk, dan jalanan yang terbelah. Orang-orang berlarian ke jalanan sambil berteriak minta tolong. Korban berjatuhan, paling banyak tertimbun di bawah reruntuhan.
Presiden Turikye, RT Erdogan mengumumkan hari berkabung nasional akibat gempa bumi. Ia meminta masyarakat dan kantor perwakilan negara asing mengibarkan bendera setengah tiang hingga Minggu, 12 Februai 2023.
Pemerintah bergerak cepat melalui badan darurat Turkiye, AFAD. Sejak kemarin, 13.000 tim penyelamat dikirim ke lokasi terdampak gempa. AFAD juga merilis telah mengirim 2600 personil penyelamat yang datang dari 65 negara membantu penyelamatan korban gempa. Negara-negara Uni Eropa dan Rusia juga mengirim bantuan untuk penyelamatan korban gempa. Tak hanya itu, bantuan juga datang dari Asia seperti Jepang, Malaysia, Uzbekistan, dan Taiwan.
***
Saat ini, Turkiye menghadapi musim dingin yang ekstrim. Salju, angin, dan hujan membuat udara semakin dingin. Para korban gempa yang berada di bawah reruntuhan juga mendapat ancaman baru, kedinginan. Begitu juga dengan para penyelamat, mereka sulit mengevakuasi korban karena cuaca belum bersahabat. Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan korban yang kedinginan di dalam reruntuhan.
Beberapa foto menunjukkan para korban semalam berkumpul di sekitar api unggun untuk menghangatkan badan. Kabarnya para penyintas belum berani kembali dan tinggal di dalam rumah karena sering terjadi gempa susulan.
Meski demikian, pemerintah Turki telah menyiapkan 54 ribu tenda untuk para penyintas di lokasi gempa.
Saya mencoba menghubungi teman-teman PPI Kahramanmaras lewat bantuan ketua PPI Istanbul tetapi belum ada jawaban. Di Group Whatsaap foto-foto mereka menunjukkan sedang berkumpul di dalam aula kampus. Mereka sudah tak berani kembali ke apartemen karena trauma. Semalam mereka menyalakan api unggun agar tetap hangat karena cuaca sangat dingin, dan salju yang lagi turun.
Rencananya mereka akan dievakuasi oleh KBRI. Kabar terbarunya, tak ada korban jiwa dari mahasiswa Indonesia di Kahramanmaras. Hanya satu orang yang luka karena terkena reruntuhan.
Pelajar-pelajar Indonesia di Turkiye juga sementara berusaha menggalang donasi untuk disalurkan ke korban di lokasi gempa. Kondisi medan yang sulit, sedang turun salju sehingga KBRI sarankan agar LSM dari Indonesia berkordinasi dengan pemerintah Indonesia, Kemenlu RI atau Palang Merah Indonesia.
Ismawan Amir
Istanbul Ticaret University
Selasa, 7 Februari 2023